Dunia Tanpa Batas...

Kreatifitas Tanpa Batas...

Rabu, 06 April 2011

Dan Syaithan pun Takut

Ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu subuh. Entah bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika waktu subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil tersenyum bergumam, "Orang ini memang pantas menjadi sahabatku..!"

Begitu juga ketika waktu dzuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil membatin, " Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!"

Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asik dengan kegiatannya, setan mulai terdiam......

Kemudian ketika datang waktunya magrib, temannya itu ternyata tidak shalat juga, maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu.

Dan akhirnya ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka setan itu sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi, dihampirinya sahabatnya yang manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan, "Wahai sobat, aku terpaksa memutuskan persahabatan kita !"

Dengan keheranan manusia ini bertanya,"Kenapa engkau ingkar janji bukankah baru tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat ?".

"Aku takut !", jawab setan dengan suara gemetar.

"Nenek moyangku saja yang dulu hanya sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud pada Adam, telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah lima kali membangkang untuk bersujud pada-Nya. Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka Allah kepadamu !", kata setan sambil ngeloyor pergi.

Selasa, 05 April 2011

Memoar 05 April




Mataku memanas ukhti.. mendengar tentangmu disana..
walaupun aku berharap bahwa itu adalah cerita rekaan belaka..
masih segar dimemoriku.. ketika pertama kali berkenalan denganmu..
tidak terasa sudah 4 tahun yang lalu..
masih ingatkah engkau???.. 
ketika kita tertawa bersama.. bekerja dalam proyek-proyek dakwah yang sama..
di lantik bersama walaupun berbeda amanah..
ingatkah engkau ukhti???..
lingkaran cinta kita.. ada banyak kbhagiaan dan air mata disana..
tentu air mata itu sebagai penambah pengikat hati kita..
Tahukah engkau ukhti???..
aku lebih rela jika aku yang tersakiti daripada engkau yang harus tersakiti..
aku lebih rela futur menderaku, di banding engkau yang terlanda futur..
aku ingin engkau selalu mendapatkan yang terbaik dan menjadi yang terbaik..
dan ketika harus mendengar kabar tentangmu malam itu..
tak pelak hati ini sedih..
tahukah engkau mengapa hati ini sedih???..
karena aku mencintaimu ukhti...
tapi tak mengapa, mungkin kau tak tahu..
bukankah sekarang kau telah mengakhiri itu semua???
walaupun aku tahu ada yang berubah dan akan semakin berubah dari engkau nantinya...
aku hanya berharap..
ketika bertemu denganmu.. aku masih mengenalmu.. sama seperti pertama kali kita bertemu..
aku bertemu denganmu di jalan dakwah ini.. dan terus berharap bisa menemukanmu di jalan ini..
Ku kirimkan selaksa rindu dan doa untukmu yang jauh disana..
semoga engkau berbahagia..
karena bahagiamu, adalah bahagia kami saudara-saudaramu juga...


*Teruntuk saudariku yang pernah membersamai dalam lingkaran cahaya.. luv u coz Allah.. :*


Teruntuk Akhwat



Wahai Ukhti….., renungkanlah hal ini…..
Kebahagiaan tetaplah rahasia Ilahi, meskipun ‘sejuta manusia’ menggapai langit dan menggali bumi, demi kebahagiaan sejati.
Keyakinan terhadap takdir, menjunjung manusia ke arah ketabahan, kepasrahan dan keteduhan hati.
Keihlasan, bak mutiara terpendam, menyorotkan cahaya pasrah, menyambut keridhoan ilahi.
Peneladanan terhadapmu, wahai Nabiku, seringkali menggeser segala kesukaan kami terhadap segenap penghuni bumi. Itulah sebabnya, kehambaan kami bertahan hingga kini.
Saudari muslimah, berbahagialah dengan takdirmu, niscaya keabadian menghampirimu dengan segala keindahannya.
Saudari muslimah, berbahagialah dengan keislamanmu, niscaya surga dunia, juga surga akhirat, berkenan menyambutmu…
Wahai Ukhti….., pikirkanlah hal ini…..
Ukhti…Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho tuhanmu, bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan, jangan sampai ya ukhti……….
Ukhti…tertutupnya tubuhmu Tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri anti sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu. jangan sampai ya ukhti……….
Ukhti…lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi akankah kelembutan suara anti sama dengan lembutnya kasihmu pada sauadaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu?
Ukhti…lembutnya Parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat penderitaan orang lain, akankah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain?
Ukhti…Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuhanmu dengan bangun di tengah malam dan di temani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujudmu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan dan di nina bobokan dengan mimpi-mimpi dunia bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.
Ukhti…Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa, mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang anti dapatkan, ataukah anti tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat?
Ukhti…cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri anti sendiri, pernahkah anti menyadari bahwa kecantikan yang anti punya hanya tiitpan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan anti masih terlihat cantik?
Ukhti…tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk berani menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang akan anti hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu.
Ukhti…lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat, coba anti perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman, saudara bahkan keluarga anti sendiri belum merasakan manisnya islam dan iman. Mereka belum merasakan apa yang anti rasakan, bisa jadi salah satu dari kleuargamu masih gemar bermaksiat, sanggupkah anti menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemulyaan islam?
Ukhti…tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada Sang Kholikmu, anti adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul di jaga olehmu, banyak cara yang harus anti lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba….
Ukhti…Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan keluargamu sendiri, masihkah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit yang merugikan seperti riya dan ujub? Pernahkah anti membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah di raih dan merasa diri paling wah, merasa diri paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas di tas rata-rasat akhwat yang lain, sekeras itukah haitmu, lalu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu??
Ukhti…rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infakmu ke mesjid atau mushola, sadarkah anti kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terliat kosong dan menghawatirkan? Tidakkah anti memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq, kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang anti masukan, maukah anti di beri rizki sepelit itu?
Ukhti…rutinnya ta’limmu tidak menjamin serutin puasa sunah senin kamis yang anti laksanakan , kejujuran hati tidak bisa di bohongi, kadang semangat fisik begitu bergelora untuk di laksanakan, tapi semangat ruhani tanpa di sadari turun drastis, puasa yaummul bidh pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang di rasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati anti? Makanan fisik yang anti pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi.
Ukhti…manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang anti lewati, sikap ramahmu pada orang anti temui sangat jarang terlihat, bahkan selalu dan selalu terlihat cuex dan menyebalkan, kalau itu kenyataanya bagaiamana orang lain akan simpati terhadap dakwah kita., ingat!!! Dakwah tidak memerlukan anti tapi… antilah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah!!!
Ukhti…rajinnya shalat malammu tidak menjamin keistiqomahan seperti Rasulullah sebagai panutanmu,
Ukhti…ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap Sang Kholikmu. Masihkah anti senang bermanjaan dengan tuhanmu dengan shalat duhamu, shalat malammu?
Ukhti…dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi, akankah nama harummu di sia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah anti ketika sang ikhwan akan segara menghampirimu?
Ukhti…masih ingatkah anti terhadap pepatah yang masih teringiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik, jadi siap-siaplah sang ikhwan akan menjemputmu di pelaminan hijaumu!
Ukhti…Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam Surga Rabbmu. maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu.
Ukhti…muhasabah yang anti lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan sikap anti yang di lakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu, sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur, anti tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah, kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai moment untuk perbaikan diri? Bukankah akhwat yang baik hanya akan mendapatkan ikhwan yang baik?
Ukhti…pernahkah anti bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti? Bukankah apa yang anti pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang solehah? Kenapa tidak dari sekarang anti mempersiapkan diri menjadi seorang yang solehah???
Ukhti…apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri anti, seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton tv yang tidak karuan dan hanya akan mengeraskan hati sampai lupa waktu? Lupa Bantu 0rang tua, kapan akan menjadi anak yang birrul walidain? Kalau memang itu terjadi jadi sampai kapan, mulai kapan anti akan mendapat gelar akhwat solehah???
Ukhti… hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah anti menjaga izzah yang anti punya, atau sebaliknya anti bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang lain? Kadang orang lain akan mempunyai persepsi di sama ratakan antara akhwat yang satu dengan akhwat yang lain, jadi kalo anti sendiri membuat kekeliruan dalam akhlak maka akan merusak citra akhwat yang lain!
Ukhti…dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan istri yang solehah, siapkah anti sekarang menjadi istri solehah yang selalu di damba-dambakan oleh semua orang.

Jika Akhwat Jatuh Cinta


Ketika Akhwat Jatuh Cinta…
Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut…
Tak ada kata-kata cinta dan rayuan…
Yang ada adalah kekhuwatiran yang amat sangat, akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya…

Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan di hatinya yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh…
Mereka akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya…
Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan...

Alangkah kasihannya jika akhwat jatuh cinta…
Kerana yang ada adalah penderitaan…


Tapi ukhti…
Bersabarlah…
Jadikan ini ujian dari Rabbmu…
Matikan rasa itu secepatnya…
Pasang tembok pembatas antara kau dan dia…
Pasang duri dalam hatimu, agar rasa itu tak tumbuh bersemai…
Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang sempat tersingkap...
Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah hanya padaNya…
Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu…

Ukhti…
Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya…
Kerana bila memang kalian ditakdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu…
Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tidak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu…

Ukhti,
Bersabarlah.. Biarkan Allah yang mengaturnya...
Maka yakinlah... akan kertentuan Rabb-Mu terhadapmu…
Semua akan indah pabila tiba waktunya…
InsyaAllah..Allahumma Amin

Mencintai Sang Penanda Dosa



Dalam hidup, Allah sering menjumpakan kita dengan orang-orang yang membuat hati bergumam lirih, “Ah, surga masih jauh.” Pada banyak kejadian, ia diwakili oleh orang-orang penuh cahaya yang kilau keshalihannya kadang membuat kita harus memejam mata.

Dalam tugas sebagai Relawan Masjid di seputar Merapi hari-hari ini, saya juga bersua dengan mereka-mereka itu. Ada suami-isteri niagawan kecil yang oleh tetangganya sering disebut si mabrur sebelum haji. Selidik saya menjawabkan, mereka yang menabung bertahun-tahun demi menjenguk rumah Allah itu, menarik uang simpanannya demi mencukupi kebutuhan pengungsi yang kelaparan dan kedinginan di pelupuk mata.

“Kalau sudah rizqi kami”, ujar si suami dengan mata berkaca nan manusiawi, “Kami yakin insyaallah akan kesampaian juga jadi tamu Allah. Satu saat nanti. Satu saat nanti.” Saya memeluknya dengan hati gerimis. Surga terasa masih jauh di hadapan mereka yang mabrur sebelum berhaji.

Ada lagi pengantin surga. Keluarga yang hendak menikahkan dan menyelenggarakan walimah putra-putrinya itu bersepakat mengalihkan beras dan segala anggaran ke barak pengungsi. Nikah pemuda-pemudi itu tetap berlangsung. Khidmat sekali. Dan perayaannya penuh doa yang mungkin saja mengguncang ‘Arsyi. Sebab semua pengungsi yang makan hidangan di barak nan mereka dirikan berlinangan penuh  haru memohonkan keberkahan.

Catatan indah ini tentu masih panjang. Ada rumah bersahaja berkamar tiga yang menampung seratusan pelarian musibah. Untuk pemiliknya saya mendoa, semoga istana surganya megah gempita. Ada juru masak penginapan berbintang yang cutikan diri, membaktikan keahlian di dapur umum. Ada penjual nasi gudheg yang sedekahkan 2 pekan dagangannya bagi ransum para terdampak bencana. Semoga tiap butir nasi, serpih sayur, dan serat lelaukan bertasbih untuk mereka.

Ada juga tukang pijit dan tukang cukur yang keliling cuma-cuma menyegarkan raga-raga letih, barak demi barak. Ad dokter-dokter yang rela tinggalkan kenyamanan ruang berpendingin untuk berdebu-debu dan berjijik-jijik. Ada  lagi para mahasiswa dan muda-mudi yang kembali mengkanakkan diri, membersamai dan menceriakan bocah-bocah pengungsi. Semua kebermanfaatan surgawi itu, sungguh membuat iri.

***

“Ah, surga masih jauh.”

Setelah bertaburnya kisah kebajikan, izinkan kali ini saya justru mengajak untuk menggumamkan keluh syahdu itu dengan belajar dari jiwa pendosa. Jiwa yang pernah gagal dalam ujian kehidupan dariNya. Mengapa tidak? Bukankah Al Quran juga mengisahkan orang-orang gagal dan pendosa yang berhasil melesatkan dirinya jadi pribadi paling mulia?

Musa pernah membunuh orang. Yunus bahkan sempat  lari dari tugas risalah yang seharusnya dia emban. Adam juga. Dia gagal dalam ujian untuk tak mendekat pada pohon yang diharamkan baginya. Tapi doa sesalnya diabadikan Al Quran. Kita membacanya penuh takjub dan khusyu’. “Rabb Pencipta kami, telah kami aniaya diri sendiri. Andai Kau tak sudi mengampuni dan menyayangi, niscaya jadilah kami termasuk mereka yang rugi-rugi.” Mereka pernah menjadi jiwa pendosa, tetapi sikap terbaik memuliakan kelanjutan sejarahnya.

Kini izinkan saya bercerita tentang seorang wanita yang selalu mengatakan  bahwa dirinya jiwa pendosa. Kita mafhum, bahwa tiap pendosa yang bertaubat, berhijrah, dan  berupaya memperbaiki diri umumnya tersuasanakan untuk membenci apa-apa yang terkait dengan masa lalunya. Hatinya tertuntun untuk tak suka pada tiap hal yang berhubungan dengan dosanya. Tapi bagaimana jika ujian berikut setelah taubat adalah untuk mencintai penanda dosanya?

Dan wanita dengan jubah panjang dan jilbab lebar warna ungu itu memang berjuang untuk mencintai penanda dosanya.

“Saya hanya ingin berbagi dan mohon doa agar dikuatkan”, ujarnya saat kami bertemu di suatu kota selepas sebuah acara yang menghadirkan saya sebagai penyampai madah. Didampingi ibunda dan adik lelakinya, dia mengisahkan lika-liku hidup yang mengharu-birukan hati. Meski sesekali menyeka wajah dan mata dengan sapu tangan, saya insyaf, dia jauh lebih tangguh dari saya.

“Ah, surga masih jauh.”

Kisahnya dimulai dengan cerita indah di semester akhir kuliah. Dia muslimah nan taat, aktivis dakwah yang tangguh, akhwat yang jadi teladan di kampus, dan penuh dengan prestasi yang menyemangati rekan-rekan. Kesyukurannya makin lengkap tatkala prosesnya untuk menikah lancar dan mudah. Dia tinggal menghitung hari. Detik demi detik serasa menyusupkan bahagia di nafasnya.

Ikhwan itu, sang calon suami, seorang lelaki yang mungkin jadi dambaan semua sebayanya. Dia berasal dari keluarga tokoh terpandang dan kaya raya, tapi jelas tak manja. Dikenal juga sebagai ‘pembesar’ di kalangan para aktivis, usaha yang dirintisnya sendiri sejak kuliah telah mengentas banyak kawan dan sungguh membanggakan. Awal-awal, si muslimah nan berasal dari keluarga biasa, seadanya, dan bersahaja itu tak percaya diri. Tapi niat baik dari masing-masing pihak mengatasi semuanya.

Tinggal sepekan lagi. Hari akad dan walimah itu tinggal tujuh hari menjelang, ketika sang ikhwan dengan mobil barunya datang ke rumah yang dikontraknya bersama akhwat-akhwat lain. Sang muslimah agak terkejut ketika si calon suami tampak sendiri. Ya, hari itu mereka berencana meninjau rumah calon tempat tinggal yang akan mereka surgakan bersama. Angkahnya, ibunda si lelaki dan adik perempuannya akan beserta agar batas syari’at tetap terjaga.

“’Afwan Ukhti, ibu dan adik tidak jadi ikut karena mendadak uwak masuk ICU tersebab serangan jantung”, ujar ikhwan berpenampilan eksekutif muda itu dengan wajah sesal dan merasa bersalah. “’Afwan juga, adakah beberapa akhwat teman Anti yang bisa mendampingi agar rencana hari ini tetap berjalan?”

“Sayangnya tidak ada. ‘Afwan, semua sedang ada acara dan keperluan lain. Bisakah ditunda?”

“Masalahnya besok saya harus berangkat keluar kota untuk beberapa hari. Sepertinya tak ada waktu lagi. Bagaimana?”

Akhirnya dengan memaksa dan membujuk, salah seorang kawan kontrakan sang Ukhti berkenan menemani mereka. Tetapi bi-idzniLlah, di tengah jalan sang teman ditelepon rekan lain untuk suatu keperluan yang katanya gawat dan darurat. “Saya menyesal membiarkannya turun di tengah perjalanan”, kata muslimah itu pada saya dengan sedikit isak. “Meskipun kami jaga sebaik-baiknya dengan duduk beda baris, dia di depan dan saya di belakang, saya insyaf, itu awal semua petakanya. Kami terlalu memudah-mudahkan. AstaghfiruLlah.”

Ringkas cerita, mereka akhirnya harus berdua saja meninjau rumah baru tempat kelak surga cinta itu akan dibangun. Rumah itu tak besar. Tapi asri dan nyaman. Tidak megah. Tapi anggun dan teduh.

Saat sang muslimah pamit ke kamar mandi untuk hajatnya, dengan bantuan seekor kecoa yang membuatnya berteriak ketakutan, syaithan bekerja dengan kelihaian menakjubkan. “Di rumah yang seharusnya kami bangun surga dalam ridhaNya, kami jatuh terjerembab ke neraka. Kami melakukan dosa besar terlaknat itu”, dia tersedu. Saya tak tega memandang dia dan sang ibunda yang menggugu. Saya alihkan mata saya pada adik lelakinya di sebalik pintu. Dia tampak menimang seorang anak perempuan kecil.

 “Kisahnya tak berhenti sampai di situ”, lanjutnya setelah agak tenang. “Pulang dari sana kami berada dalam gejolak rasa yang sungguh menyiksa. Kami marah. Marah pada diri kami. Marah pada adik dan ibu. Marah pada kawan yang memaksa turun di jalan. Marah pada kecoa itu. Kami kalut. Kami sedih. Merasa kotor. Merasa jijik. Saya terus menangis di jok belakang. Dia menyetir dengan galau. Sesal itu menyakitkan sekali. Kami kacau. Kami merasa hancur.”

Dan kecelakaan itupun terjadi. Mobil mereka menghantam truk pengangkut kayu di tikungan. Tepat sepekan sebelum pernikahan.

“Setelah hampir empat bulan koma”, sambungnya, “Akhirnya saya sadar. Pemulihan yang sungguh memakan waktu itu diperberat oleh kabar yang awalnya saya bingung harus mengucap apa. Saya hamil. Saya mengandung. Perzinaan terdosa itu membuahkan karunia.” Saya takjub pada pilihan katanya. Dia menyebutnya “karunia”. Sungguh tak mudah untuk mengucap itu bagi orang yang terluka oleh dosa.

“Yang lebih membuat saya merasa langit runtuh dan bumi menghimpit adalah”, katanya terisak lagi, “Ternyata calon suami saya, ayah dari anak saya, meninggal di tempat dalam kecelakaan itu.”

“SubhanaLlah”, saya memekik pelan dengan hati menjerit. Saya pandangi gadis kecil yang kini digendong oleh sang paman itu. Engkaulah rupanya Nak, penanda dosa yang harus dicintai itu. Engkaulah rupanya Nak, karunia yang menyertai kekhilafan orangtuamu. Engkaulah rupanya Nak, ujian yang datang setelah ujian. Seperti perut ikan yang menelan Yunus setelah dia tak sabar menyeru kaumnya.

“Doakan saya kuat Ustadz”, ujarnya. Tiba-tiba, panggilan “Ustadz” itu terasa menyengat saya. Sergapan rasa tak pantas serasa melumuri seluruh tubuh. Bagaimana saya akan berkata-kata di hadapan seorang yang begitu tegar menanggung semua derita, bahkan ketika keluarga almarhum calon suaminya mencampakkannya begitu rupa. Saya masih bingung alangkah teganya mereka, keluarga yang konon kaya dan terhormat itu, mengatakan, “Bagaimana kami bisa percaya bahwa itu cucu kami dan bukan hasil ketaksenonohanmu dengan pria lain yang membuat putra kami tersayang meninggal karena frustrasi?”

“Doakan saya Ustadz”, kembali dia menyentak. “Semoga keteguhan dan kesabaran saya atas ujian ini tak berubah menjadi kekerasan hati dan tak tahu malu. Dan semoga sesal dan taubat ini tak menghalangi saya dari mencintai anak itu sepenuh hati.” Aduhai, surga masih jauh. Bahkan pinta doanya pun menakjubkan.

Allah, sayangilah jiwa-jiwa pendosa yang memperbaiki diri dengan sepenuh hati. Allah, jadikan wanita ini semulia Maryam. Cuci dia dari dosa-dosa masa lalu dengan kesabarannya meniti hari-hari bersama sang buah hati. Allah, balasi tiap kegigihannya mencintai penanda dosa dengan kemuliaan di sisiMu dan di sisi orang-orang beriman. Allah, sebab ayahnya telah Kau panggil, kami titipkan anak manis dan shalihah ini ke dalam pengasuhanMu nan Maha Rahman dan Rahim.

Allah, jangan pula izinkan hati kami sesedikit apapun menghina jiwa-jiwa pendosa. Sebab ada kata-kata Imam Ahmad ibn  Hanbal dalam Kitab Az Zuhd yang selalu menginsyafkan kami. “Sejak dulu kami menyepakati”, tulis beliau, “Bahwa jika seseorang menghina saudara mukminnya atas suatu dosa, dia takkan mati sampai Allah mengujinya dengan dosa yang semisal dengannya.”

-salim a. fillah, www.safillah.co.cc-

***

NB: sahibatul hikayah berpesan agar kisah ini diceritakan untuk berbagi tentang betapa pentingnya menjaga iman, rasa taqwa, dan tiap detail syari’atNya di tiap langkah kehidupan. Juga agar ada pembelajaran untuk kita bisa memilih sikap terbaik menghadapi tiap uji kehidupan. Semoga Allah menyayanginya.

Senin, 04 April 2011

Tengoklah cerminmu...



Ketika langit seakan tak lagi berpihak padamu...
Ketika smw mata tak lagi tertuju pada pesonamu...
Coba tengoklah sejenak di kedalaman hatimu...
Mungkin saja ada hati yang beku disana, krn tlah lma tdk di sinari mentari..
Mungkin saja ada yang tertidur disana, menunggu untuk dibangunkan..
Coba.. marilah kita tengok bersama.. mungkin saja ada cinta yang terabaikan..
Sahabat..
dunia ini begitu indah jika kita saling mengasihi...
Ad kejujuran dalam setiap untaian kata..
Ad harapan dalam setiap doa..
Ad cinta dalam setiap genggaman..
Ad kasih yg tulus di setiap rabithah..
Sahabat..
Jka masih trasa berat di pundakmu.. 
cobalah katakan dengan lantang..
katakan pd dunia yg merongrongmu...
katakan pd manusia yg mencibirmu...

" Aku mencintaimu...... "

Ingatkan Hati Wahai Iman..


Ingatkan Hati Wahai Iman..

Wahai hati..
Segumpal darah yang tercipta
Ku lihat dirimu semakin penuh titik noda
Dimanakah perginya cahayamu?
Dimanakah ketenanganmu?
Lupakah pada syahadah?
Atau terleka pada perkara lagha?
Usah bertanya dan terus dihimpit rasa bersalah..
Sedang usaha dan istiqamah masih rapuh..
Niat dalam jiwa pun masih rebah..

Duhai Hati...
Dimanakah janjimu?
Dimanakah penawar zikirmu?
Kau katakan kau akan patuh..
Kau katakan Nabi itu pesuruh...
Lalu dimana takbirmu?
Lalaikah pada dunia fana?
Malukah sujud sebagai Hamba?
Atau sanggup menempuh azab neraka?
Jangan terus berbangga..
Nikmat nyawa sia-sia tanpa ibadah..
Tiap yang bernyawa pasti bernafas pada udara yang sama..
Kenapakah masih meragui Tuhan itu Esa?
Kenapakah masih kaku pada Tuhan yang Maha Pemurah?
Lihatlah dirimu yang masih diberi masa..
Lihatlah dirimu yang masih punya waktu..
Kenapa masih termangu?
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
Pada hamba yang hatinya rukun
Selagi pintu taubat terbuka..
Mari bukakan hati pada Taubat Nasuha!

Curiculum Vitae IBLIS

Nama : Iblis
Gelar : Laknatullah ‘Alaihi (semoga Allah melaknatnya)
Lahir : Sebelum diciptakan manusia
Tempat tinggal : Toilet dan rumah yang tidak disebut nama Allah ketika memasukinya
Singgasana : Di atas air
Rumah masa depan : Neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat tinggal
Agama : Kafir
Jabatan : Pimpinan Umum orang-orang yang dimurkai Allah dan sesat
Masa Jabatan : Hingga hari Kiamat
Karyawan : Setan jin dan setan manusia
Partner dalam bekerja : Orang yang diam dari kebenaran
Agen : Dukun dan paranormal
Musuh : kaum muslimin
Kekasih di dunia : Wanita yang hobi telanjang dan pamer aurat
Keluarga : Para thaghut
Cita-cita : Ingin membuat semua manusia kafir
Motto : Kemunafikan adalah akhlak yang paling utama
Hobi : Menyesatkan manusia dan menjerumuskan  ke dalam dosa
Lukisan kesayangan : Tato
Mata pencaharian : Mencari harta yang haram
Makanan favorit : Bangkai manusia (ghibah)
Tempat favorit : Tempat-tempat najis dan tempat maksiat
Tempat yang dibenci : Majlis ilmu dan temat-tempat ketaatan
Alat komunikasi : ghibah (menggunjing), namimah (adu domba) , dan dusta
Jurus Andalan :
1.    Memoles kebathilan
2.    Menamakan Maksiat dengan nama yang indah
3.    Menamakan Ketaatan dengan nama yang tidak disukai
4.    Masuk melalui pintu yang disukai manusia
5.    Menyesatkan manusia secara bertahap
6.    Menghalang-halangi manusia dari kebenaran
7.    Berlagak sebagai penasihat
Kelemahan :
1.    Tidak berkutik di hadapan orang yang ikhlas
2.    kewalahan menghadapi orang yang berilmu
3.    Lari dari suara adzan
4.    Lari dari rumah yang dibacakan al-Baqarah
5.    Menyingkir dari orang yang berdzikir kepada Allah
6.    Menangis ketika melihat orang bersujud kepada Allah
Diringkas dan diadaptasi dari kitab “Wiqayatul Insan minal Jin wasy Syayaathin”, karya Wahid Abdus Salam Bali, Oleh : Abu Umar Abdillah

Ku Jemput Jodohku...





★★★ Ku Jemput J0d0hQ★★★




Akan Ku Jemput J0d0hku,
Bersama D0a dan istiKharahku,
Di atas sajadah ini,
Ku tumpahkan segala kemurungan,
Hy pada-Mu Ya ILLahi,



Hanya Engkau-lah,
Pemberi petunjuk akan pilihan,
Pendamping sejati,
Yg dpt bersama mendampingi,
Hingga Senja Menghampiri,


Akan ku jemput j0d0hku,
Dgn akhlakul karimah,
Yg telah ku perbaharui,
Setiap hari,
Sebgai bekal menjadi,
Makmum yg shalehah dlm Bahtera Islami,


Akan ku jemput j0d0hku,
Dgn mendengarkn nasehat dan tutur,
Abu Umi,
Agar kelak aku benar2 Mampu mendidik,
Dan membesarkan putra putri,
Yg sh0leh dn salehah,
Sbgai raSa syukur atas karunia-Mu Ya ILLahi,


Akan ku jemput j0d0hku,
Dgn tulus ikhlas,
Hati berseri,
Lillahi Ta'ala. . .
Hanya untk mengharap Ridho,
Dan pahala-Mu Ya Rabbi,


Sem0ga,
Engkau perlihatkan j0d0hku. . .
Titik terang Cahaya itu,
Untk menghapus semua fitnah dn kemurungan yg melanda hatiku,
Bersatu dalam sebuah tandu,

Yg HALaL di hadapan-Mu. . .


Ya Allah,
Sem0ga,


Amin.

The Language Of Flowers

 A
• Acacia - Secret love; chaste love; beauty in retirement; elegance; friendship; hope
• Acanthus - Art or artistic; the fine arts; artifice
• Achillea millefolia - War
• Aconite (Wolf's Bane) - Misanthropy
• Acorn - Nordic symbol of life and immortality
• Agapanthus - Love letters
• Agnus castus - Coldness; indifference
• Allspice - Compassion
• Almond Blossom - Hope; lover's charm
• Aloe - Grief
• Alstroemeria - Devotion; friendship
• Alyssum - Worth beyond beauty
• Ambrosia - Love returned
• Amaranth - Fidelity
• Amaranth, Globe - Unchangeable; immortality; unchanging love
• Amaryllis - Pride; Timidity; splendid beauty
• Anemone - Unfading love; truth; sincerity; anticipation; forsaken; fading hope
• Angelica - Inspiration
• Aniseed - Restoration of youth
• Apple blossom - Preference; good fortune
• Arbor Vitae - True friendship
• Arbutus - Thee only do I love
• Artemisia - Dignity
• Asphodel - My regrets follow you to the grave
• Aster - Love; daintiness
• Azalea - Take care of yourself for me; fragile passion; temperance; Chinese symbol of womanhood

  B
• Bachelor's Buttons - Celibacy; single blessedness; hope in love
• Baby's Breath - Everlasting love; happiness; pure in heart
• Basil - Best Wishes; love; hatred
• Bay Leaf - Strength; I change but in death
• Bear's Breeches - Art or artistic; the fine arts; artifice
• Begonia - Beware
• Betony - Surprise
• Bells Of Ireland - Good luck
• Bilberry - Treachery
• Bird Of Paradise - Magnificence
• Bittersweet - Truth
• Bluebell - Humility; constancy
• Borage - Courage; bluntness
• Bouquet of withered flowers - Rejected love
• Broom - Humility; neatness
• Bulrush - Indiscretion; docility
• Burnet - A merry heart
• Buttercup - Cheerfulness; ingratitude; childishness; desire for riches

  C
• Cactus - Endurance; warmth; grandeur
• Calendula - Joy
• Calla - Magnificent beauty
• Camellia - Admiration; perfection; good luck gift to a man; loveliness
• Camellia (Pink) - Longing for you
• Camellia (Red) - You're a flame in my heart
• Camellia (White) - You're adorable
• Camomile - Energy in adversity
• Candytuft - Indifference
• Carnation (in general) Bonds of affection; health and energy; fascination; alas for my poor heart
• Carnation (pink) - I'll never forget you
• Carnation (purple) - Capriciousness; whimsical; changeable
• Carnation (red) - My heart aches for you; admiration
• Carnation (solid colour) -Yes
• Carnation (striped)- No; refusal; sorry I can't be with you; wish I could be with you
• Carnation (white) -Sweet and lovely; innocence; pure love; woman's good luck gift
• Carnation (yellow) - You have disappointed me; Rejection; disdain
• Cattail - Peace; prosperity
• Cedar - I live for thee; think of me
• Celandine - Joys to come
• Chamomile - Patience ; attracts wealth
• Chysanthemum (in general) - Cheerfulness; You're a wonderful friend
• Chysanthemum (red) - I love
• Chysanthemum (white) - Truth
• Chysanthemum (yellow) -Slighted love
• Cinnamon - My fortune is yours
• Clover (four-leaf) - Good luck; be mine
• Columbine - Folly
• Coreopsis - Always cheerful
• Corn - Riches
• Cornflower - Delicacy; refinement
• Coriander - Lust
• Cowslip - Pensiveness; winning grace
• Coxcomb - Foppery
• Crocus - Cheerfulness; abuse not; joy
• Crown Imperial - Majesty; power
• Cyclamen - Resignation and goodbye; diffidence

  D
• Daffodil - Respect; regard; unrequited love; deceit
• Dahlia - Good taste; instability
• Daisy - Innocence; loyal love; purity; faith; cheer; simplicity
• Dandelion - Wishes come true; faithfulness; happiness; rustic oracle
• Daphne odora - Painting the lily
• Delphinium - Airy
• Dogwood - Durability

   E
• Edelweiss - Daring; noble courage
• Eglantine - Poetry; I wound to heal
• Elder - Zealousness
• Elm - Dignity
• Eucalyptus - Protection
• Eupatorium - Delay
  F
• Fennel - Worthy of all praise; strength
• Fern - Sincerity
• Fern (Magic) - Fascination; confidence and shelter
• Fern (Maidenhair) - Secret bond of love
• Feverfew - Protection
• Fig - Argument
• Fir - Time
• Flax - Domestic symbol; fate; I feel your kindness
• Forget-me-not - True love; memories; forget me not
• Forsythia - Anticipation
• Foxglove - Insincerity
• Fuchsia - Good taste
• Fuller's Teasel - Misanthropy

   G
• Gardenia - You're lovely; secret love; refinement; joy
• Garland of roses - Reward of virtue
• Garlic - Courage; strength
• Geranium (Oak leafed) - Friendship
• Geranium (Rose) - Preference
• Geranium (Scented) - Preference, melancholy; stupidity; folly
• Gillyflower - Bonds of affection
• Gladiolus - Love at first sight; ready-armed; strength of character; generosity
• Gloxinia - Love at first sight
• Golden Rod - Precaution
• Grass - Submission; utility
• Guelder Rose - Winter; age

   H
• Harebell - Submission; grief
• Hawthorn - Hope
• Hazel - Reconciliation
• Heather (lavender) - Admiration; solitude
• Heather (pink) - Good luck
• Heather (white) - Protection; wishes will come true; good luck
• Helenium - Tears
• Heliotrope - Devotion; eternal love; faithfulness
• Hemlock - You will be my death
• Hibiscus - Delicate beauty
• Holly - Good will; defence; domestic happiness; foresight
• Hollyhock - Female ambition; fecundity
• Honesty - Honesty; fascination
• Honeysuckle - Generous and devoted affection; sweetness of disposition
• Hop - Injustice
• Hyacinth (general) - Rashness, sorrow, flower dedicated to Apollo
• Hyacinth (blue) - Constancy
• Hyacinth ( purple) - I'm sorry; please forgive me; sorrow
• Hyacinth (red or pink) - Play
• Hyacinth (white) - Loveliness; I'll pray for you
• Hyacinth (yellow) - Jealousy
• Hydrangea - Thank you for understanding; frigidity; heartlessness; vanity
• Hyssop - Wards away evil spirits; cleanliness

    I
• Ice plant - Your looks freeze me
• Iris - Faith; hope; wisdom and valour; my compliments; eloquence; message
• Ivy - Fidelity; friendship; affection; marriage

   J
• Jasmine - Amiability; wealth; grace and elegance
• Jonquil - Love me; affection returned; desire; sympathy
• Judas Tree - Unbelief; betrayal
• Juniper - Protection; succour

  K
• Kingcup - Desire for riches

  L
• Laburnum - Forsaken; pensive beauty
• Larkspur (pink) - Fickleness; levity
• Laurel (mountain) - Ambition; glory
• Lavender - Devotion, distrust
• Lemon - Zest
• Lemon Balm - Brings love
• Lemon verbena - Attracts opposite sex
• Lilac - First love
• Lily (general) - Purity
• Lily (calla) - Beauty
• Lily (day) - Coquetry
• Lily (eucharis) - Maidenly charms
• Lily (orange) - Hatred
• Lily (tiger) - Wealth; pride
• Lily (white) - Virginity; purity; majesty; it's heavenly to be with you
• Lily (yellow) - I'm walking on air; false and gay
• Lily of the valley - sweetness; return to happiness; humility; perferct purity
• Lobelia - Malevolence
• Love-in-a-mist - Perplexity
• Love-lies-bleeding - Hopeless; not heartless
• Lupin - Voraciousness; admiration

  M
• Magnolia - Sweetness; beauty; love of nature; nobility; dignity; splendid beauty
• Marigold - Comforts the heart; grief; cruelty; jealousy; sacred affection
• Marjoram (sweet) - Joy and happiness; blushes
• Meadowsweet - Uselessness
• Michaelmas Daisy - Afterthought; farewell
• Mignionette - Your qualities surpass your charms
• Mimosa - Sensitivity
• Mint - Protection from illness; warmth of feeling; virtue
• Mistletoe - Kiss me; affection; I surmount difficulties; sacred plant of India, magic plant of the Druids
• Monkshood - Beware, a deadly foe is near; chivalry
• Morning Glory - Affectation
• Moss - Maternal love; charity
• Myrrh - Gladness
• Myrtle - Love; love in absence; remembrance; Hebrew emblem of marriage
• Myrtle (wax) - Discipline; instruction

   N
• Narcissus - Egotism; formality; stay as sweet as you are; you love yourself too well; self-esteem
• Nasturtium - Conquest; victory in battle; maternal love; charity; patriotism
• Nightshade - Truth

  O
• Oak leaves - Bravery
• Oleander - Caution; beware
• Orange - Generosity
• Orange Blossom - Wisdom; purity; eternal love; your purity equals your loveliness
• Orange (mock) - Deceit
• Orchid - Love; beauty; refinement; you flatter me
• Orchid (Cattleya) - Mature charm

  P
• Palm leaves - Victory and success
• Pansy - Thoughts; love
• Parsley - Festivities
• Pasque Flower - You have no claims
• Peach blossom - Longevity; I am your captive
• Peony - Shame; bashfulness; anger; indignation
• Peppermint - Warmth of feelings
• Periwinkle (blue) - Early friendship
• Periwinkle (white) - Pleasures of memory
• Persicaria - Restoration
• Petunia - Resentment; anger; your presence soothes me; never despairing
• Phlox - Agreement; unanimity; sweet dreams
• Pine - Hope; pity
• Pink - Boldness
• Poinsettia - Be of good cheer
• Polyanthus - Pride of riches
• Poppy (general) - Eternal sleep; oblivion; imagination; extravagance
• Poppy (red) -Pleasure; fantastic extravagance
• Poppy (white) - Consolation; sleep
• Poppy( yellow) - Wealth; success
• Prickly Pear - Satire
• Primrose - I can't live without you; early youth; young love
• Primrose (evening) - Inconstancy

  Q
• Quaking Grass - Agitation
• Queen Anne's Lace - Fantasy
• Quince - Temptation

  R
• Ranunculus - You are radiant with charms
• Rocket - Rivalry
• Rose (red) - Love ; I love you
• Rose (white) - Eternal Love; innocence; heavenly; secrecy and silence
• Rose (pink) - Perfect happiness; please believe me
• Rose (yellow) - Friendship; jealousy; try to care
• Rose (black) - Death
• Rose (red and white) - Together; unity
• Rose (thornless) - Love at first sight
• Rose (single, full bloom) - I love you; I still love you
• Rose bud - Beauty and youth; a heart innocent of love
• Rose bud (red) - Pure and lovely
• Rose bud (white) - Girlhood
• Rosebud (moss) - Confessions of love
• Roses (bouquet of full bloom) - Gratitude
• Roses (garland or crown of) - Beware of virtue; reward of merit; crown ; symbol of superior merit
• Roses (musk cluster) - Charming
• Rose (tea) - I'll always remember
• Rose (cabbage) - Ambassador of love
• Rose (Christmas) - Tranquilize my anxiety; anxiety
• Rose (damask) - Brilliant complexion
• Rose (dark crimson) - Mourning
• Rose (hibiscus) - Delicate beauty
• Rose leaf - You may hope
• Rosemary - Remembrance; commitment; fidelity
• Rudbeckia - Justice
• Rue - Disdain

 S
• Saffron - Beware of excess
• Sage - Wisdom; long life; domestic virtue
• Salvia (blue) - I think of you
• Scabious - Unfortunate love
• Shamrock - Lightheartedness
• Smilax - Loveliness
• Snapdragon - No; deception; gracious lady; presumption
• Snowdrop - Hope
• Spearmint - Warmth of sentiment
• Spiderflower - Elope with me
• Spindle Tree - Your charms are engraved on my heart
• Statice - Lasting beauty
• Star of Bethlehem - Atonement; purity
• Stephanotis - Happiness in marriage; desire to travel; come to me
• Stock - Lasting beauty; promptness
• Strawberry - Perfect goodness
• Sunflower - Loyalty; haughtiness; you are splendid
• Sweet Basil - Good luck
• Sweet pea - Goodbye; departure; blissful pleasure; Thank you for a lovely time
• Sweet William - Grant me one smile; perfection; gallantry
• Syringa - Memory

  T
• Tamarisk - Crime
• Thrift - Sympathy
• Thyme - Strength and courage; activity
• Tuberose - Dangerous pleasure
• Tulip(general) - Fame; charity; declaration of love;
• Tulip(red) - Believe me; declaration of love
• Tulip(variegated) - Beautiful eyes
• Tulip(yellow) - Hopeless love

  U
  V
• Valerian - An accommodating disposition
• Vernal Grass - Poor but happy
• Veronica - Fidelity
• Violet - Modesty; faithfulness
• Violet (blue) - Watchfulness; faithfulness; I'll always be true
• Violet (white) - Let's take a chance on happiness
• Viscaria - Will you dance with me?

 W
• Wallflower - Fidelity in adversity
• Water Lily - Purity of heart
• Wistaria - I cling to you
• Woodruff - Sweet humility
• Wormwood - Absence

 X
• Xeranthemum - Cheerfulness under adversity

  Y
• Yarrow - Health; healing
• Yew - Sorrow

  Z
• Zinnia - Thoughts of friends
• Zinnia (magenta) - Lasting affection
• Zinnia (mixed) - Thinking of an absent friend
• Zinnia (scarlet) - Constancy
• Zinnia (white) - Goodness
• Zinnia (yellow) - Daily remembrance

Kidung Taubatku



Ya Allah
Ku tadah tanganku
Tunduk menghadapMu
Mengharapkan keampunan
Yang tulus daripadaMu

Titisnya mutiara jernih
Jatuh lembut mengusap pipi
Langsung ku suci diri ini
Dengan air mata taubat ku kini

Ya Rabbi.. Ya Ilahi..
Terimalah taubatku wahai Sang Pengasih
Ku rayu ku sujud hanya kepadaMu
Terimalah aku hambaMu yang hina
Yang mengharapkan cinta akan Tuhannya

Ku akui segala dosaku
Ku serah seluruh hidupku
Hanya untukMu Kekasihku
Oh Tuhan
Ampunilah aku

Ku mohon padaMu Ilahi
Berilah aku cahaya murni
Kan hatiku kukuh mengasihi
Syariat dan ukhrawi

Oh Tuhan Maha Penerima taubat
KepadaMu ku lukiskan
KepadaMu ku coretkan
Inilah taubat seorang pencinta

39 Fakta Terunik di Dunia

# cocacola dulu berwarna hijau
# nama yang paling umum digunakan di dunia adalah Mohammad
# dalam bahasa inggris, semua nama benua diawali dan diakhiri dengan huruf vokal yang sama.
# otot terkuat yang ada di badan kita adalah lidah.
# setiap orang di USA punya 2 kartu kredit!
# TYPEWRITER adalah kata terpanjang yang dapat diketik dalam satu baris tuts keyboard anda
# perempuan ngedip dua kali lebih banyak dari pada laki-laki.
# menahan nafas tidak akan membuatmu mati.
# setiap manusia tidak dapat menjilat siku tangannya sendiri.
# kalau ada orang bilang 'bless you' setiap kali ada yang bersin karena memang setiap kali kau bersin, jantungmu berhenti satu milisecond.
# secara fisik, setiap **** tidak bisa melihat ke langit.
# ucapkan "sixth sick sheik's sixth sheep's sick" beberapa kali. nanti anda akan mahir berbahasa inggris!
# bersin terlalu keras dapat mematahkan tulang iga, memutuskan pembuluh darah di kepala atau leher dan mengakibatkan kematian.
# 14. setiap raja dalam kartu remi melambangkan raja- raja besar jaman dahulu kala: raja sekop - raja daud raja kriting - alexander agung raja hati - raja charlemagne raja wajik - julius caesar
# 111,111,111 x 111,111,111 = 12,345,678,987,654,321
# kalau ada patung orang naik kuda dan dua kaki depan kuda itu naik di udara, itu tandanya orang itu mati dalam perang.
# kalau kaki kudanya cuma satu yang diangkat berarti orang itu cuma terluka dalam perang.
# kalau semua kaki kudanya menjejak tanah, berarti orang itu meninggal karena sakit.
# apa persamaan rompi anti peluru, printer laser, tangga darurat dan wiper mobil? jawabannya: semua ditemukan oleh perempuan!
# satu-satunya makanan yagn tidak bisa busuk? jawaban : madu
# buaya nggak bisa melet lidah.
# siput bisa tidur selama 3 tahun
# semua beruang kutub KIDAL!
# American Airlines menghemat $40,000 tahun 1987 dengan cara mengurangi 1 buah olive dari setiap piring salad yang mereka sajikan untuk penumpang kelas 1.
# indera perasa kupu-kupu ada di kaki
# gajah adalah satu-satunya hewan yang tidak bisa lompat
# selama 4000 tahun belakangan ini, jenis hewan yang dipelihara di rumah cuma itu-itu saja.
# rata-rata manusia lebih takut pada laba-laba daripada kematian.
# shakespeare menemukan kata : "assassination" dan "bump"
# dengan menggunakan cara mengetik 10 jari, STEWARDESSES adalah kata terpanjang yang bisa diketik hanya dengan jari-jari tangan kiri.
# semut selalu jatuh ke kanan setiap kali disemprot cairan anti hama
# kursi listrik ditemukan oleh seorang dokter gigi
# jantung manusia dapat menyemprotkan darah sejauh 30 kaki.
# dalam 18 bulan, 2 ekor tikus bisa punya lebih dari sejuta anak tikus!
# memakai headphone selama satu jam dapat menstimulasi perkembangan bakteri dalam telinga sebanyak 700 kali lipat!
# pemantik ditemukan sebelum korek api.
# setiap lipstik mengandung sisik ikan.
# seperti sidik jari, lidah manusia pun mempunyai kontur yang berbeda-beda.
# dan akhirnya, 99% orang yang baca tulisan ini pasti mencoba menjilat siku tangannya.
Sumber : Kaskus.com

Doa Seorang Muslimah...

Ya Rabbi, Aku berdoa untuk seorang pria, yang akan menjadi bagian dari hidupku. Seorang pria yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu. Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau. Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU. Seorang pria yang mempunyai sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menauladani sifat-sifat Agung-Mu. Seorang pria yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia. Seorang pria yang memiliki hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas. Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku. Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah. Seorang pria yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku. Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi. Seorang pria yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika berada disebelahnya. Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya. Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya. Seorang pria yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya. Seorang pria yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.
Dan aku juga meminta: Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat pria itu bangga. Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku. Berikanlah SifatMU yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMU bukan dari luar diriku. Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya. Berikanlah aku penglihatanMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja. Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi. Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakaan "Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna". Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan. Allahumma amiiin...

Renungan Surat Ash Shaff teruntuk para aktivis dakwah

As-Shaff yang bermakna barisan adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang patut menjadi bahan renungan bagi para da’i. Surat ini merupakan Ma’alim fii at-Thoriiq (petunjuk jalan) bagi aktivis dakwah. Surat ini walaupun pendek tetapi mencakup semua yang dibutuhkan para da’i dari aqidah, akhlak, sejarah, ukhuwah, obyek dakwah, sampai pada puncak ajaran Islam, yaitu Jihad di jalan Allah. Sehingga para kader wajib menghafalnya, mentadaburinya secara berulang-ulang dan mengamalkannya dalam aktivitas dakwah mereka.
Nama surat biasanya menjadi tema sentral dari substansi surat tersebut, demikian juga surat As-Shaff. Shaff adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan dalam dakwah, jihad dan pergerakan Islam. Bahkan kesatuan shaff adalah persyaratan mutlak bagi kemenangan pergerakan dan dakwah Islam. Tanpa adanya kesatuan shaff, maka akan menimbulkan dampak langsung bagi kekalahan dan kegagalan dakwah dan perjuangan. Kisah perang Uhud merupakan salah satu bukti dari kekalahan perang disebabkan shaff yang berantakan, padahal sebelumnya sudah berada diambang kemenangan.
Namun demikian kesatuan shaff merupakan proses panjang dari realisasi aktivis dakwah terhadap nilai-nilai Islam. Kekuatan dan kekokohan shaff apalagi digambarkan Al-Qur’an sebagai kal-bunyaan al-marsuus (seperti bangunan yang kokoh) sangat terkait dengan nilai yang paling fundamental dari aktivis harakoh yaitu aqidah, ukhuwah dan fikrah Islam. Tanpa ada kekuatan aqidah, ukhuwah dan pemahaman yang mendalam terhadap fikrah Islam, maka mustahil kesatuan dan kekokohan shaff yang digambarkan Al-Qur’an dapat tercapai. Maka marilah kita merenungi apakah shaff dakwah kita sudah kokoh ? Apakah shaff Partai kita sudah bersatu dan kuat kal-bunyaan al-marsuus ?
Dan jika kita melihat realitas Partai Dakwah sekarang, maka sesungguhnya kita sangat membutuhkan pemimpin, figur dan tokoh Dakwah yang dapat mengokohkan shaff dan ukhuwah itu. Karena kesatuan shaff dan kekuatan ukhuwah adalah sesuatu yang paling prinsip dan mendasar dalam dakwah ini. Kita sangat membutuhkan pemimpin teladan yang dapat menjadi panutan para aktivis dakwah lainnya. Kita membutuhkan pemimpin yang zuhud yang dapat membebaskan dirinya dari fitnah harta dan jabatan.
Perjalanan dakwah masih panjang dan ujian dakwah sudah menghadang ditengah kita. Terkadang para da’i berhasil menghadapi ujian kesulitan dan penderitaan, tetapi tidak berhasil menghadapi ujian kemudahan dan kelezatan dunia, baik harta, wanita maupun jabatan. Dan demikianlah yang pernah diungkapkan oleh generasi terdahulu kita: Ubtuliina bid-dhorraa fashabarnaa ubtuliinaa bis-sharraa falam nashbir (kami diuji dengan kesulitan, maka kami bersabar, kami diuji dengan kemudahan tetapi kami tidak sabar). Oleh karenanya, hanya aktivis dakwah yang ikhlaslah yang dapat berhasil keluar dari ujian dan fitnah dalam dakwah tersebut
Surat As-Shaff memberikan Ma’alim fii at-Thariiq bagi para da’i agar tidak menyimpang dalam dakwahnya dan agar tetap teguh dalam shaff yang rapi dan kokoh walaupun ujian, fitnah dan cobaan dalam dakwah datang menghadangnya. Dan marilah kita renungi satu-persatu ayat-ayat dalam surat tersebut.
Tasbih kepada Allah (At-Tasbiih Lillah)
سَبَّحَ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
1. Bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Seluruh mahluk Allah yang ada di langit dan bumi melantunkan tasbih kepada Allah SWT. Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana. Mereka bertasbih dengan bahasanya masing-masing. Maka manusia sebagai mahluk Allah yang paling sempurna lebih layak untuk bertasbih. Dan para da’i yang senantiasa mengajak manusia agar beribadah dan menyembah Allah lebih layak lagi untuk bertasbih, mensucikan dan mengagungkan Allah SWT. Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaha illallahu Allahu Akbar. Kehidupan para da’i adalah kehidupan tasbih, dzikir dan do’a. Kehidupan aktivis dakwah adalah kehidupan shalat, tilawah Al-Qur’an dan menyembah Allah SWT.
Modal utama yang harus dimiliki oleh aktivis harakah adalah quwwatus shilah billah (kekuatan hubungan dengan Allah). Tanpa modal itu, maka percuma menjadi kader dakwah dan tidak akan berhasil menjadi kader dakwah. Karena perjalanan dakwah adalah perjalanan yang sulit, berliku, banyak rintangan dan panjang. Dan itu tidak akan dapat dilampui, kecuali aktivis dakwah yang memiliki quwwatus shilah billah. Pelajaran inilah yang kita dapatkan dari turunnya surat Al-Muzammil yang mengiringi tugas berat Rasul saw. mendakwahi kaumnya. Surat Al-Muzzamil mengajarkan kepada para da’i pentingnya membangun quwwatus shilah billah dengan sholat malam dan tilawatul Qur’an.
Kejujuran dalam Berkata (Shidqul Kalam)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ
2. Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat?
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
3. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan.
Allah SWT. menegur keras orang beriman dan aktivis dakwah yang mengatakan apa yang tidak diperbuat, bahkan Allah SWT. sangat membencinya. Karena aktivitas yang dominan dilakukan para da’i adalah dakwah yang banyak menggunakan ucapan. Sehingga ucapan itu harus diselaraskan dengan perbuatan. Karena ucapan yang tidak sesuai dengan perbuatan dan kenyataan adalah dusta yang merupakan sifat munafik. Sehingga kejujuran adalah modal utama berikutnya bagi para da’i.
Dan kejujuran harus dilakukan para da’i dalam dakwahnya. Jujur dalam menyampaikan risalah Islam, jujur dalam bersikap dan jujur dalam berkata-kata. Salah satu ajaran Islam yang terpenting adalah jihad dan berperang melawan musuh Allah. Tetapi kita menyaksikan banyak para penceramah yang sudah dikenal oleh orang banyak dengan sebutan ustadz atau kyai dan sebutan lainnya tidak jujur dalam menyampaikan Islam. Mereka tidak berani menyampaikan jihad, dan kalaupun menyampaikan kata jihad, maka dibatasinya dalam ruang lingkup yang sempit, yaitu jihad melawan hawa nafsu. Atau semua bentuk jihad disebutkan, kecuali jihad dalam memerangi musuh Allah, baik musuh Allah itu Yahudi, Kristen maupun orang kafir lainnya.
Kejujuran dalam berkata dan bersikap merupakan keharusan bagi setiap muslim apalagi para kader dan pemimpin dakwah yang menyampaikan nilai-nilai Islam. Para kader dakwah tidak boleh memiliki standar ganda dalam perkataan dan sikap. Karena standar ganda akan merusak barisan dakwah dan menggagalkan perjuangannya. Syuro’ yang dilakukan Rasulullah saw. sebelum perang Uhud merupakan sikap kejujuran yang paling baik yang terjadi pada diri Rasul dan sahabatnya. Ketika terjadi musyawarah sebagian besar sahabat menghendaki peperangan dilakukan di luar Madinah, sementara Rasulullah saw. cenderung peperangan dilakukan di Madinah. Pendapat Rasul diikuti sahabat lain, tetapi mayoritas sahabat terutama para pemuda yang belum ikut perang Badar menghendaki perang dilakukan diluar Madinah. Akhirnya, Rasulullah saw. mengikuti pendapat mayoritas dan perang dilakukan diluar Madinah. Dan Rasulullah saw. memimpin langsung perang tersebut. Demikianlah, kejujuran adalah bagian dari prinsip bagi kader dan pemimpin dakwah dalam aktivitas dakwahnya.
Perang di Jalan Allah dalam Satu Barisan yang Kuat (Al-Qitaal fii Sabilillah Shaffan)
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
4. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Kehidupan di dunia sejatinya merupakan peperangan antara kebenaran dan kebatilan. Perang antara para pengikut kebenaran dan pengikut kebatilan semenjak mulai nabi Adam as versus Iblis la’natullah. Inilah logika dan aqidah yang harus melandasi para da’i dalam berdakwah. Dan puncak peperangan adalah perang fisik dan perang peradaban. Peradaban Materialisme dan Peradaban Islam akan terus menerus bersaing dan berperang untuk meraih kemenangan. Peradaban Materialisme di komandani oleh penguasa kafir dan diktator dari dahulu sampai akhir zaman. Mereka adalah Namrud, Firaun, Qorun, Abu Jahal, Abu Lahab, Lenin, Stalin, Hitler, Goerge Bush dan anaknya Goerge Walker Bush, Ariel Saron dll. Sedangkan peradaban Islam dipimpin oleh para nabi as sampai nabi terakhir nabi Muhammad saw. Khulafaur Rasyidin, dan para ulama yang tegak membawa panji kebenaran.
Perang fisik memang jalan terakhir jika orang-orang kafir tidak mempan dengan logika dan fikiran. Karena Islam, sesuai dengan namanya adalah agama cinta damai dan mengutamakan perdamaian. Perang fisik bukanlah tujuan, tetapi sarana agar orang hanya tunduk kepada kebenaran dan agar tidak ada lagi fitnah yang disebarkan musuh-musuh Allah. Islam menghendaki tidak ada kerusakan dan kezhaliman di muka bumi. Dan para da’i bertugas untuk mengajak manusia agar mereka tunduk kepada kebenaran, tidak melakukan kezhaliman dan kerusakan.
Pada saat jalan lain buntu, tujuan perdamaian tidak tercapai dan manusia tidak merasa aman, maka perang fisik adalah sarana yang paling ampuh untuk menegakkan keamanan dan perdamaian tersebut. Allah SWT. berfirman, artinya:” Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mu’min (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan (Nya)” (QS An-Nisaa’ 84).
Mengambil Pelajaran dari Dakwah Para Rasul as. (Akhdzul ibroh min Da’watir Rusul)
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ يَاقَوْمِ لِمَ تُؤْذُونَنِي وَقَدْ تَعْلَمُونَ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
5. Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?” Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَابَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
6. Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”.
Para Rasul yang besar adalah Rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi, mereka adalah nabi Nuh as., nabi Ibrahim as., nabi Musa as., nabi Isa as., dan nabi Muhammad saw. Dan dalam surat ini menceritakan dua nabi besar yang pengikutnya paling besar setelah nabi Muhammad saw. Dan peradaban umat manusia terbesar sekarang dari ketiga pengikut nabi tersebut, yaitu nabi Musa as. nabi Isa as. dan nabi Muhammad saw. Nabi Musa as. diklaim oleh bangsa Yahudi, walaupun mereka sendiri mengingkari ajaran nabi Musa as. dan kitab sucinya. Sedangkan nabi Isa as diklaim oleh kaum Nashrani (Kristen), walaupun mereka mengingkari ajaran tauhid nabi Isa dan kitabnya. Dan kedua nabi besar tersebut berasal dari Bani Israil yang sekarang mendominasi masyarakat barat. Sedangkan umat nabi Muhammad saw. adalah umat Islam yang mendiami dunia Islam dan sebagian di wilayah lainnya.
Kedua ayat diatas menceritakan bagaimana keingkaran umat nabi Musa as. dan umat nabi Isa as pada nabinya. Jadi jika nabi dari kaumnya sendiri saja diingkari, apalagi jika datang nabi dari kaum yang lain, yaitu nabi Muhammad dari bangsa Arab. Inilah yang sekarang terjadi, permusuhan dan kebencian Yahudi dan Nashrani kepada Islam dan umat Islam. Dan aqidah inilah yang harus diyakini oleh semua umat Islam. Allah SWT. berfirman, artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka” (QS Al- Baqarah 120).
Dan ayat-ayat berikutnya dari surat As-Shaff akan menceritakan bagaimana kebencian dan upaya orang-orang kafir tersebut memusuhi Islam dan umat Islam. Dan bagaimana mereka berupaya semaksimal mungkin memadamkan cahaya Islam tersebut.
Mengetahui Hakekat Orang Kafir (Ma’rifah Haqiqat al-Kuffar)
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَى إِلَى الْإِسْلَامِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
7. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah sedang dia diajak kepada agama Islam? Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
8. Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
9. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.
John Elpostito menawarkan tesis Dialog Peradaban, dan tentu saja teori itu sejalan dengan ruh Islam yang sangat mencintai perdamaian. Namun, mungkinkah Dialog Peradaban tersebut dapat terealisir? Sedangkan Samuel Hutington memiliki tesis tersendiri, yaitu Konflik Peradaban atau Perang Peradaban. Dan nampaknya, tesis inilah yang dekat dengan sifat-sifat orang kafir yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Orang-orang yang menolak Islam adalah orang yang paling zhalim, karena mereka menolak kebenaran.
Lebih jauh dari itu orang-orang kafir berupaya sekuat kemampuan mereka untuk memadamkan cahaya Islam dengan segala potensi, kekayaan dan jiwa mereka. Media masa adalah sarana yang paling efektif yang mereka gunakan untuk memadamkan cahaya kebenaran itu. Televisi mereka gunakan untuk merusak citra Islam, dan mempropaganda agama mereka. Pada saat yang sama mereka mempublikasikan segala bentuk kemusyrikan dan kemaksiatan lewat televisi yang mereka kuasai. Misionaris datang ke dunia Islam bersama para penjajah, menawarkan ‘cinta kasih’ dengan makanan, kesehatan dan bantuan lainnya. Cinta kasih yang berisi racun itu banyak membuat umat Islam yang miskin terbuai dan mengikuti mereka. Maka bertebaranlah gereja dan yayasan sosial milik misionaris di dunia Islam. Tetapi pengorbanan dan upaya maksimal yang dilakukan orang-orang kafir untuk memadamkan cahaya Islam tidak akan berhasil. Karena agama ini adalah milik Allah dan Allah akan memenangkan agama-Nya walaupun mereka benci.
Pada saat mereka merasa tidak mampu memadamkan cahaya Islam dengan media masa itu, maka mereka menggunakan senjata terakhir, yaitu perang fisik dan pemusnahan umat Islam. Inilah hakekat yang harus diketahui orang-orang beriman dan para da’i. Hakekat ini telah terbukti dengan realitas yang terjadi. Inilah yang terjadi di Palestina, Bosnia, Irak, Afghanistan, Rusia, India, Pilipina, Thailand, Burma, Singapura, Timor Timur, Maluku dll. Di Palestina umat Islam dibantai oleh Yahudi, di Rusia umat Islam dibantai oleh komunis, di Bosnia, Pilipina, Muluku dll umat Islam dibantai Kristen, di India umat Islam dibantai oleh Hindu, di Thailand dan Burma umat Islam dibantai oleh Budha. Demikianlah umat Islam menjadi musuh bersama, hanya karena mereka menyembah Allah. Dan sangat jika Yusuf Al-Qaradhawi mengatakan bahwa kekafiran adalah satu agama.
Berdagang dengan Allah (At-Tijarah Ma’allah Ta’ala)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?

تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,
يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
12. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga `Adn. Itulah keberuntungan yang besar.

وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
13. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
Setelah para da’i mengetahui tentang hakekat orang-orang kafir, kemudian Allah mengajak mereka pada suatu bisnis yang menguntungkan mereka dunia dan akhirat. Karena musuh-musuh Allah hanya dapat dihadapi dan dikalahkan oleh orang-orang yang siap berbisnis dengan Allah. Namun demikian bisnis ini syaratnya berat, sehingga tidak semua orang beriman mengikutinya. Bisnis ini syaratnya adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa. Hanya orang yang tahu (berilmu) agama yang mendalamlah yang dapat mengikti bisnis ini. Ilmu yang membuat orang beriman semakin khusu’ dan lebih mengutamakan kehidupan yang mulia dan kehidupan yang kekal di akhirat.
Bisnis ini sangat besar imbalannya, yaitu ampunan dari Allah atas dosa-dosa yang dilakukan, surga Allah yang penuh dengan kenikmatan berupa air yang mengalir, dan rumah-rumah yang indah. Dan tambahan yang lain berupa pertolongan Allah dalam kehidupan dunia dan kemenangan yang dekat atas musuh-musuhnya. Jihad memang satu-satunya jalan menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Kabar gembira ini diperuntukkan bagi orang-orang beriman, yaitu orang yang tidak tertipu dengan segala fasilitas dunia. Orang beriman tidak mudah tunduk patuh dan loyal kepada orang-orang kafir dan fasik. Orang beriman menjadikan aktivitas politiknya untuk kemenangan Islam dan umatnya, bukan untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Orang beriman adalah orang yang yakin akan hari akhirat dan perjumpaan dengan Allah sehingga berupaya zuhud dari kehidupan dunia dan tidak membuat istana di dunia. Allah SWT. berfirman, artinya: “Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa” (QS Al-Qashash 83)
Jadilah Penolong Allah (Kunuu Anshrallah)
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ فَآمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ ءَامَنُوا عَلَى عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ
14. Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kafir; maka kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.
Dan puncak dari tawaran Allah adalah tawaran untuk menjadi penolong Allah (Anshorullah). Maukah kita menjadi tentara Allah ? Maukah kita menjadi penolong Allah ? Padahal sejatinya Allah tidak membutuhkan pertolongan kita. Tetapi inilah bahasa yang sangat indah, bujukan yang sangat halus, ajakan yang tidak ada yang bisa menangkapnya kecuali orang-orang yang beriman dan para da’i yang hatinya hidup serta siap memberikan sesuatu yang terbaik untuk agama Allah. Dan sebagai buahnya adalah dominasi dan kemenangan Islam serta kejayaan umat Islam. Wallahu A’lam Bishawaab.