Dunia Tanpa Batas...

Kreatifitas Tanpa Batas...

Selasa, 01 November 2011

Meminang Syuhada

aku tahu, aku hanya seorang wanita yang tugasnya menunggu sang pangeran dalam penantian kata mereka, kau yang berhak memilih dan kami, perempuan, hanya bisa menolak atau menerima lamaran tapi, bolehkah kali ini aku yang memilih? memintamu untuk menjadi yang terindah di hatiku? kau tinggal bilang ya, atau tidak. mudah kan? ah, mungkin benar, dunia sudah terbalik atau bisa juga ini hanya rasa khawatirku takut kalau Allah tidak menyisakan satu mujahidNya untukku hahaha…dasar aneh! bukankah Allah sudah berfirman bahwa Dia menciptakan makhlukNya dengan berpasangpasangan? tapi, aku juga ingin tahu rasanya berbunga ketika lamaranku diterima atau kecewa saat pinanganku ditolak mungkin dengan begitu, aku bisa berbagi dengan kaumku bagaimana sih sakitnya ditolak? agar para akhawat tak gampang mengucap kata “tidak” dengan alasan yang sengaja dibuatbuat : masih ingin melanjutkan studilah belum cukup umurlah belum siap mentallah kurang cocoklah! dan entah apa lagi… tapi, bagaimana cara meminangmu ya? apa aku harus mengajukan proposal lebih dulu? atau langsung datang ke istanamu dan memohon agar kau sudi menerimaku menjadi permisurimu? itukah yang kau mau? “Huh, dasar tidak tahu malu!” tibatiba terdengar teriakan dari jauh “Wahai akhwat, DI MANA IZZAHMU?” IZZAH? kalian bertanya tentang IZZAH? apakah izzah ada pada diri seorang akhwat yang malu mengungkap perasaannya kemudian memendam cinta dan mengotori hati dengan terus memikirkannya? apakah izzah ada pada diri seorang akhwat yang menyuburkan virus cinta di hatinya dan membaginya pada semua ikhwan yang dikaguminya dalam masa penantiannya? apakah izzah ada pada diri seorang akhwat yang menanti sang pangeran, namun ketika ia datang si akhwat menolak dengan alasan tidak jelas? di sanakah izzah bersemayam? ataukah izzah ada pada diri seorang Khadijah yang berterus terang meminta Muhammad untuk menjadi nakhoda dalam bahtera cintanya? ataukah izzah ada pada diri para bidadari yang berebut ingin melayani Zulebid yang rela meninggalkan istri tercinta di hari pertama pernikahannya demi meraih syahid? sungguh, kisah cinta yang agung dan suci bukan cintacinta picisan yang ingin diraih tapi jauh lebih tinggi! cinta di atas segala cinta yang tak kan habis cintaNya, Allah! di sana ada kejujuran, keterbukaan, kepercayaan, ketulusan, keimanan, dan ketaqwaan berbeda dari kisah Romeo dan Juliet atau Layla dan Majnun yang berakhir tragis dengan mati membawa cinta tak sampai. malang! mungkin iya, aku tak seberani Bunda Khadijah aku pun bukan bidadari yang tak dianugerahi rasa malu karena ia memang diciptakan dan ditugaskan untuk melayanimu tapi, jika aku boleh memilih izinkan aku meminangmu sebagai kekasih bukan untuk saat ini karena mungkin waktuku tak cukup untuk menanti tapi nanti.. setelah ku mati..

*khaleeda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar